Sabtu, 06 Oktober 2012


FITNAH AKHIR ZAMAN: EMPAT MISTERI TANDA KIAMAT BESAR
Pengertian fitnah yang dimaksud di dalam agama ialah segala sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang berbuat durhaka bahkan menjadi murtad, keluar dari Islam. Sejak menjalankan tugasnya, Rasulullah SAW sering mengingatkan umatnya akan dahsyat dan bahayanya fitnah-fitnah yang akan muncul di akhir zaman. Secara garis besar, fitnah tersebut akan berujung pada peperangan yang amat besar, yang menyebabkan banyak umat Islam yang tidak sanggup untuk bertahan/ memegang teguh Islam. Bahkan Rasulullah SAW menggambarkan bahwa pada saat-saat itu, banyak umat Islam yang pada waktu pagi masih dalam keadaan beriman/Islam,  tetapi di sore harinya menjadi murtad. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai fitnah yang akan terjadi di akhir zaman adalah fitnah yang maha dahsyat, yang akibatnya adalah pertaruhan antara iman dan kafir, antara surga dan neraka. 
Berbagai fitnah yang akan muncul tersebut merupakan sekian rangkaian yang menjadi babak permulaan hari kiamat. Pembantaian manusia besar-besaran, peperangan antar-negara akan menjadi pembuka gerbang kiamat besar. Hari ini kita menyaksikan bagaimana perseteruan Iran (karena nuklirnya) dengan negara-negara barat khususnya Amerika, Israel dengan Palestina, Korea dengan Cina, Libanon, Libya dan masih banyak lagi negara-negara lainnya baik di Barat maupun di Timur yang mulai menampakkan ke-tidakdamai-an, yang semuanya ini akan berujung pada peprangan yang sangat dahsyat. Para cendekiawan memprediksi bahwa perang dunia yang sudah berulang dua kali, akan disusul dan diakhiri dengan perang dunia ke-tiga. Inilah yang kemudian oleh para pemerhati akhir zaman disebut dengan Armageddon.
Mengenai tanda-tanda kiamat, jumlahnya sangat banyak dan hal ini telah tersebar di dalam beberapa kitab hadits dan tafsir. Tanda-tanda tersebut merupakan tanda-tanda kiamat kecil dan besar, yang sebagiannya sudah dapat disaksikan.  
Jika diklasifikasikan, maka tanda-tanda kiamat dapat dikelompokkan menjadi tiga fase sebagai berikut:
1.      Tanda-tanda kiamat kecil yang sudah terjadi, diantaranya;
a.       Diutus dan wafatnya Nabi Muhammad SAW
b.      Terbelahnya bulan
c.       Penaklukan Baitulmaqdis

2.      Tanda-tanda kiamat kecil yang sudah terjadi dan akan terus berlangsung, diantaranya;
a.       Bangsa Barat memperebutkan umat Islam
b.      Banyaknya terjadi gempa
c.       Diremehkannya sunah-sunah Rasul
d.      Banyaknya pembunuhan
e.       Banyaknya orang yang mengaku nabi
f.       Merajalelanya kemusyrikan,kebodohan, perzinahan dan khamr
g.      Praktek risywah merajalela
h.      Perceraian semakin banyak
i.        Al-Qur’an dicetak dengan ornamentasi yang indah dan beragam
j.        Pasar-pasar saling berdekatan (Mall, supermarket dll)
k.      Manusia sudah berkata, “Imam Mahdi tidak ada”

3.      Tanda-tanda kiamat besar yang belum terjadi, diantaranya;
a.       Munculnya Al-Mahdi
b.      Munculnya Dajjal
c.       Turunnya Nabi Isa as
d.      Munculnya Ya’juj dan Ma’juj
Dalam makalah ini, penulis hanya akan menyoroti tanda- tanda kiamat besar, yang keberadaan dan kebenarannya kurang diperhatikan, bahkan sama sekali tidak diketahui oleh umat Islam. Mengenai tanda-tanda  kiamat dengan sekala besar ini, perhatikanlah riwayat berikut,
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السلام وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ (مسلم)
Khudaifah bin Usaid Al-Ghifari berkata, Nabi SAW. menemui kami, saat itu kami  sedang berbincang. Maka Nabi bertanya, apa yang tengah kalian bicarakan? Mereka (sahabat) menjawab, Kami sedang membicarakan kiamat. Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian menyaksikan sepuluh tanda-tandanya yaitu; munculnya asap besar, dajjal, binatang (yang dapat bicara), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam as, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gempa bumi yaitu di arah timur, arah barat dan satu lagi di jazirah Arab, dan yang terakhir ialah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim)
Dari sekian  tanda yang disebutkan dalam hadits tersebut, hanya tiga poin yang akan disinggung di sini; Dajjal, Nabi Isa as  dan Ya’juj dan Ma’juj. Termasuk akan disinggung pula mengenai kemunculan Imam Mahdi. Sebab, kemunculan Imam Mahdi tidak dapat dipisahkan dari rangkaian peristiwa yang sangat besar ini. Dari keempat tanda kiamat besar ini, Dajjal dan Ya’ju-Ma’juj akan menjadi bahasan utama. Sebab, kemunculan merekalah yang menjadi bahaya besar bagi umat Islam.

1.      Dajjal
Cukup beragam tafsiran yang mencoba menjelaskan hakikat  dajjal. Diantaranya ialah sebagai berikut:
·         Ibnu Shayyad
·         Merajalelanya kemaksiatan
·         Banyaknya nabi palsu (pendusta) yang mencapai 30 orang
·         Makhluk ciptaan Allah yang akan muncul di akhir zaman

Namun, yang lebih tepat adalah apa yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. bahwa Dajjal adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT. yang dengannya Allah menguji keimanan manusia.
إِنَّهُ يَبْدَأُ فَيَقُولُ أَنَا نَبِيٌّ وَلَا نَبِيَّ بَعْدِي ثُمَّ يُثَنِّي فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا وَإِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ أَوْ غَيْرِ كَاتِبٍ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنَّ مَعَهُ جَنَّةً وَنَارًا فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَار (ابن ماجه)
Sesungguhnya di awal kemunculan dajal, dia akan berkata: “aku adalah nabi” padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian pada kedua kalinya dia akan berkata: “aku adalah tuhanmu” padahal kalian tidak dapat melihat Tuhan kalian sampai kalian mati. Sesungguhnya dajal itu cacat sedangkan Tuhanmu tidak cacat. Dajal itu diantara kedua matanya terdapat tulisan “kafir”. Adapun salah satu fitnahnya adalah ia membawa (surga) kesenangan dan (neraka) kesengsaraan. Padahal nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Ibnu Majah)

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعَرِ (مسلم)
Khudaifah berkata, Rasululah SAW. bersabda: “Dajjal itu mata bagian kirinya cacat rambutnya keriting seperti buih..”(HR. Muslim)
عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّجَّالِ أَكْثَرَ مِمَّا سَأَلْتُهُ قَالَ وَمَا سُؤَالُكَ قَالَ قُلْتُ إِنَّهُمْ يَقُولُونَ مَعَهُ جِبَالٌ مِنْ خُبْزٍ وَلَحْمٍ وَنَهَرٌ مِنْ مَاءٍ قَالَ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ (البخارى)
Mughiroh bin Syu’bah berkata, ”apa yang ditanyakan seseorang kepada Nabi SAW tentang dajjal lebih banyak dari yang telah aku tanyakan. Sabdanya, apa pertanyaanmu? Mughiroh berkata, aku katakan sesungguhnya mereka mengatakan bahwa dajjal memiliki gunung roti, daging dan sungai. Maka sabda Nabi:  itu tidak berharga di hadapan Allah.” (HR. Bukhari)

Jika dirinci, ciri-ciri fisik dan karakter Dajjal adalah sebagai berikut;
a.       Berperawakan besar dan tinggi
b.      Rambut keriting
c.       Mata kirinya buta
d.      Bola mata kanannya sedikit keluar seperti buah anggur yang hampir busuk
e.       Diantara kedua matanya ada huruf ‘kaf’, ‘fa’ dan ‘ro’
f.       Mengajak manusia untuk menjadi pengikutnya
g.      Mengaku sebagai nabi
h.      Mengaku sebagai tuhan
i.        Mampu berpindah tempat dalam hitungan detik
j.        Mampu mengubah benda-benda logam menjadi makanan pokok
k.      Mampu menghidupkan orang yang sudah mati
l.        Mampu menurunkan hujan

Rasulullah SAW. membiasakan, mengajarkan dan memerintahkan agar umatnya selalu membaca do’a berikut ini,
 اللهم انى اعوذ بك من عذاب جهنم و من عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال  (البخارى)
Do’a tersebut biasa dibaca di akhir shalat saat hendak salam. Bahkan seorang ulama dari kalangan tabi’in menyuruh muridnya untuk mengulangi shalat jika di dalam shalat tersebut tidak membaca do’a sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW. Hal ini  menunjukkan betapa pentingnya do’a tesebut dan sekaligus menunjukkan besarnya fitnah-fitnah yang akan dihadapi manusia baik setelah mati maupun fitnah-fitnah yang akan muncul menjelang hari kematian atau lebih tepatnya menjelang terjadinya kiamat.

2.      Turunnya Nabi Isa as.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا وَإِمَامًا عَدْلًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ (الترمذى)
Kata Abu Huroiroh ra Rasululah SAW bersabda, “ Kiamat tidak akan terjadi sebelum Isa bin Maryam turun untuk menjadi hakim yang bijaksana dan Imam yang adil. Ia akan menghancurkan salib-salib, memusnahkan babi, menghapus perpajakan dan membagikan harta sehingga tidak ad seorangppun yang menerimanya/membutuhkannya.” (HR. Tirmidzi)
  اذ بعث الله المسيح ابن مريم فينزل عندالمنارة البيضاء شرقي دمثشق بين مهرودتين واضعا كفيه على     اجنحة ملكين اذاطأطأ رأسه قطر واذا رفعه تحدر منه جمان كالؤلؤ فلا يحل لكا فر يجد ريح نفسه الا مات ونفسه ينتهي طرفه فيطلبه حتى يدركه بباب لد فيقتله ثم يأتى عيسى ابن مريم قوم قد عصمهم الله منه فيمسح عن وجوههم ويحدثهم بدرجاتهم فى الجنة (مسلم)
“Ketika Allah mengutus Isa bin Maryam, Ia akan turun di dekat  menara putih arah timur Damsyiq dengan mengenakan dua bua pakaian yan gdicelup dengan waras dan za’faran dan kedua telapak tangannya diletakkan pada sayap dua malaikat. Jika ia menundukan kepalanya, maka menurunlah  rambutnya, dan jika diangkat akan terlihat landai seperti mutiara. Maka setiap orang kafir yang mencium wanginya pasti akan mati, padhal wanginya itu sejauh mata memandang. Lalu Isa as mencari dajjal dan menemuinya di pintu Lud dan Isa mebunuhnya. Kemudian Isa menemui kau yang dijaga Allah dari fitnah dajjal dan mengusap wajah mereka sambil memberi tahu derajat mereka di surga.” (HR. Muslim)
Turunnya Nabi Isa as adalah untuk meluruskan pemahaman pengikutnya yang keliru. Beliau juga akan membantu Imam Mahdi dalam memerangi Dajjal dan ditangannya-lah dajjal akan binasa. Beliau datang sebagai manusia terakhir yang akan menyebarkan kesejahteraan bagi umat manusia.



3.      Ya’juj dan Ma’juj.
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ
“Sehingga jika dibukakan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dari tempat yang tinggi dengan cepat.” (QS. Al-Anbiya: 96)
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Mereka berkata: Hai Dzul-Qornain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi. Maka dapatkah kami memberikan pembayaran supaya kamu membuat dinding antara kami denga mereka.” (QS. AlKahfi: 94)

عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُنَّ أَنَّهَا قَالَتْ اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ النَّوْمِ مُحْمَرًّا وَجْهُهُ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدْ اقْتَرَبَ فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ وَعَقَدَ سُفْيَانُ تِسْعِينَ أَوْ مِائَةً قِيلَ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ قَالَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ
Zainab binti Jahsyi ra. berkata, Rasulullah SAW  bangun tidur wajahnya memerah lalu beliau bersabda: “Laa ilaaha illalloh, celakalah bangsa arab karena bahaya yang semakin dekat, hari ini tembok Ya’juj dan Ma’juj terlubangi seperti  ini dan beliau menggenggamkan jari jemarinya dan membukanya. Zainab bertanya, whai Rasulullah, akankah kita hancur padhl di tengah kita masih ada orang shalih? Rasul menjawab, “ya, jika kejahatan merajalela .” 

Apa dan siapakah Ya’juj dan Ma’juj itu?
Pembicaraan mengenai Ya’juj dan Ma’juj tidak terlepas dari sosok Dzul-Qarnain yang menjadi kunci utama untuk dapat menebak apa dan siapa Ya’juj dan Ma’juj itu. Ibnu Katsir di dalam tafsirnya mengatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah sekelompok manusia biasa dari keturunan Adam as. yang berada di sebuah negeri antara dua gunung. Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim-nya menjelaskan sebagai berikut,
أن يأجوج ومأجوج خلقوا من مني خرج من آدم فاختلط بالتراب، فخلقوا من ذلك فعلى هذا يكونون مخلوقين من آدم
“Sesunguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu diciptakan dari mani yang terpancar dari Adam as. dan bercampur denga tanah. Mereka diciptakan seperti demikian dan mereka merupakan makhluk keturunan dari Adam as.” (Syarah Shahih Muslim)

Persamaan kalimat Ya’juj dan Ma’juj ditemukan dalam bahasa Cina dengan dialek Mandarin, yakni ‘Yajou’ dan ‘Majou’ yang masing-masing memiliki arti ‘Benua Asia’ dan ‘Benua Kuda’. Benua Asia menunjuk pada beberapa negara yang berada di wilayah Asia khususnya Jepang, Korea, Siberia dan Mongolia. Adapun mengenai Benua Kuda, ia merupakan sebuah julukan bagi penduduk yang tinggal di perbatasan laut Cina. Sebab di daerah ini kehidupan penduduknya tidak terlepas dari kuda. Bahkan bangsa Barat menjuluki mereka terutama bangsa Mongolia dengan sebutan Horse People. Pengertian ini mengantarkan pada suatu kesimpulan bahwa tempat pertemuan Dzul-Qornain dengan bangsa Cina ‘diantara dua gunung’ tempat tembok yang kokoh berada. Diduga, bahwa lokasi yang dimaksud berada di bagian utara dan tengah negeri Cina, tepatnya berada di kota Zheng Zhou. Secara fisik, penduduk daerah/negeri ini sesuai dengan yang disebutkan Rasulullah bahwa Ya’juj dan Ma’juj memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Warna kulit yang cenderung kuning
2.      Bentuk muka relatif datar
3.      Tulang pipi menonjol
4.      Mata hitam, sipit dan berbentuk oval
5.      Berambut hitam dan sebagian pirang

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah komunitas manusia yang bertempat tinggal di daratan Cina. Tegasnya, Ya’juj dan Ma’juj adalah komunitas manusia yang berada di negeri Cina.

4.      Imam Mahdi

Sosok Imam Mahdi menjadi misteri bahkan menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama Islam. Ulama Syi’ah mengklaim bahwa Imam Mahdi adalah pemimpin kelompok mereka yang merupakan salah satu Imam yang dua belas dalam kepercayaan mereka.  Di kalangan ulama Sunni sendiri tidak sedikit yang menolak keberadaan Imam Mahdi. Mereka lebih cenderung berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah Nabi Isa as. itu sendiri. Akan tetapi, mayoritas Ulama ahlu sunnah wal jama’ah telah sepakat bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah  sesuatu yang benar dan harus diimani.
Imam Mahdi adalah manusia yang mulia. Beliau merupakan keturunan dari  Rasulullah SAW., yang silsilahnya sampai kepada Hasan putra Fatimah binti Muhammad SAW. Bahkan nama lengkap beliau persis seperti nama Rasulullah, yaitu Muhammad bin Abdillah.

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ (ابن ماجه)
Tsauban ra berkata, rasulullah SAW bersabda: “Akan berperang tiga orang dari perbendaharaanmu, semuanya keturunan Khalifah Tetapi tak ada seoran pun dari mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah pasukan dengan membawa panji panji (bendera) hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu kalian dengan pembunuhn yang belum pernah terjadi pad kaum sebelummu.” Kemudian Nabi menyebutkan sesuatu yang aku lupa lalu beliau bersabda, “Maka jika kalian melihatnya, berbai’atlah meskipun harus sambil merangkak di atas salju, sebab sesungguhnya ia itu adalah Khalifatulloh, Al-Mahdi.” (HR. Ibnu Majah).

ZAKAT PROFESI
1.   Wajibnya Zakat Profesi

Diantara kelompok yang menyatakan adanya kewajiban membayar zakat profesi, beralasan dengan dua hal. Alasan pertama ialah dalil Naqli (Al-Qur’an) dan yang kedua adalah dalil ‘Aqli yaitu analogi atau qiyas.

A.       Dalil Naqli yang digunakan ialah ayat ke 267 surat Al-Baqarah berikut:
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä (#qà)ÏÿRr& `ÏB ÏM»t6ÍhŠsÛ $tB óOçFö;|¡Ÿ2 !$£JÏBur $oYô_t÷zr& Nä3s9 z`ÏiB ÇÚöF{$# ( Ÿwur (#qßJ£Jus? y]ŠÎ7yø9$# çm÷ZÏB tbqà)ÏÿYè? NçGó¡s9ur ÏmƒÉÏ{$t«Î/ HwÎ) br& (#qàÒÏJøóè? ÏmÏù 4 (#þqßJn=ôã$#ur ¨br& ©!$# ;ÓÍ_xî îŠÏJym ÇËÏÐÈ

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS. Al-Baqarah:267)

Catatan:
1)      Menurut Ali bin Abi Thalib, Ubaidah As-Salmani dan Ibnu Sirin berkomentar:Bahwa yang dimaksud dengan infaq di sini ialah zakat mafrudloh (zakat yang diwajibkan).
2)      Pada ayat ini terdapat dua perintah penyaluran harta, yaitu perintah untuk menyalurkan harta yang baik dari hasil usaha dan penyaluran harta yang baik dari pertanian.
3)      Kedua perintah ini  menggunakan satu kata, yaitu anfiqu. Hal itu memberi makna bahwa, jika perintah ini menunujukkan makna wajib pada salahsatu dari keduanya, maka yang lainnya pun wajib.     
4)      Jika infaq dari hasil pertanian disebut zakat, maka demikian pula dengan infaq dari hasil kerja profesional.
5)      Jika zakat dari hasil pertanian itu wajib, tentu saja zakat dari hasil profesi juga wajib.
6)      Orang yang menolak kewajiban zakat profesi, tentu juga harus menolak kewajiban zakat dari hasil pertanian. 



B.        Dalil ‘Aqli, yaitu berdasarkan analogi berikut:
Jika hasil pertanian padi misalnya,  mencapai satu ton dalam satu musim selama kurang lebih empat bulan wajib dikeluarkan zakatnya 10%, maka sangat logis jika mereka yang mendapat gaji 1 juta rupiah/bulan juga wajib dikeluarkan zakatnya. Terlebih bagi mereka yang mendapat gaji di atas 1 juta. Maka tidaklah adil ajaran Islam jika yang berpenghasilan 600 ribu rupiah/bulan misalnya, diharuskan membayar zakat. Sementara profesional yang berpenghasilan lebih dari jumlah itu tidak diwajibkan mengeluarkan zakatnya.

2.   Tidak ada Kewajiban Zakat Profesi

Kelompok kedua ini tidak setuju dengan pendapat pertamam yang mewajibkan zakatprofesi dengan  mengajukan alasan sebagaimana yang disebutkan di atas. Berikut ini adalah penjelasan yang menjadi alasan mereka:
A. Makna ayat 267 Surat Al-Baqarah
Maksud ayat tersebut adalah perintah untuk berinfaq dengan harta yang baik yang bagusdan berkualitas. Jangn berinfaq dengan harta yang rendah, hina dan tidak bernilai baik yang ukurannya kamu sendiri tidak akan menerima infaq yang jelek seperti itu. Hal ini berdasarkan penjelasan dari asbab nuzul ayat tersebut, yaitu:
قال ابن عباس: أمرهم بالإنفاق من أطيب المال وأجوده وأنفسه، ونهاهم عن التصدق بِرُذَالَةِ المال ودَنيه -وهو خبيثه -فإن الله طَيْب لا يقبل إلا طيبًا،
”Menurut Ibnu Abbas: Allah memerintahkan mereka untuk berinfaq dari harrtayang paling baik, paling bagus dan paling berharga. Dan Allah melarang mereka bersedekah dengan hartayang hina dan rendah yaitu harta ang jelek, karena Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (Ibnu Katsier)
Dengan demikian dapat dipahami bahwa titik berat ayat ini adalah pada  kualitas infaq bukan jenis usahanya. Hal ini dipertegas oleh perkataan Ibnu Abi Hathim dalam menjelaskan potongan ayat tadi, yakni:
وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ  
beliau berkomentar:
كسب المسلم لا يكون خبيثًا، ولكن لا يصدّق بالحشف، والدرهم الزّيف، وما لا خير فيه.
“Usaha seorang muslim tidak ada yang jelek, tetapi jangan bersedekah dengan harta yang jelek atau uang dirham yang tidak laku atau apa-apa yang tidak baik.” (Ibnu Katsier)
Maka, tidak tepat jika kemudian ayat267 Al-Baqarah tersebut dipahami sebagai perintah berzakat dari semua jenis usaha, khususnya zakat dari profesi. 
B.  Alasan dengan dasar  Qiyas
Mereka yang meajibkan zakat profesi  berpendapat dengan jalan qiyas atau analogi, yaitu petani yang berpenghasilan 600 ribu rupiah/bulan wajib mengeluarkan zakatnya, apalagi kaum gaji yang berpenghasilan 4-5 juta/bulan, masa tidak kena wajib zakat. Kalau berdasar analogi seperti itu, tentu saja banyak hal-hal yang harus dipetimbangkan. Contoh: orang yang memiliki ternak kambing sampai 40 ekor wajib dikeluarkan zakatnya, yaitu satu ekor kambing. Bagaimana orng yang memiliki becak 40 atau angkot 40? Apa mesti dikeluarkan zakatnya, satu becak atau satu angkot? Contoh lainnya, orang yang memiliki emas seberat kurang lebih 90 gram wajib dikeluarkan zakatnya 2,5%, bagaimana dengan orang yang memiliki intan berlian atau platina senilai emas 90 gram. Apa wajib juga dikeluarkan zakatnya? Atau orang yang memiliki besi baja atau aluminium, apa mesti juga dikeluarkan zakatnya? Padahal tidak ada bab zakat besi, platina atau berlian.

Zakat adalah bentuk ibadah maliyah  yang telah ditentukan agama dalam segala aturannya. Berapa persen yang harus dikeluarkan? Berapa nishabnya dan kepada siapa zakat itu diberikan? Semuanya telah diatur oleh agama yang berarrti manusia tidak berhak untuk menentukan.